Pagi ini, diawali dengan do’a. Ika sendiri tidak tahu, apakah doa itu baik atau buruk. Ika ingin melupakan Le. Dia ingin lepas dari bayang-bayang nya. Ika harus menganggap bahwa Le bukan teman dekat nya.
“Tuhan, kalau memang Dia bukan untuk ku. Ku ingin Engkau jauhkan aku dari dia. Ku tahu, mungkin kamu terpaksa untuk menerima ku hanya karena kasihan saja. Dan itu berbahaya. Sebaiknya, kita akhiri permainan ini demi kebaikan kamu dan aku. Bukan berarti hubungan kita terputus, tapi kalau hubungan ini hanya memberatkan kamu, untuk apa kita teruskan ? Kalau saja kamu tahu betapa aku sangat menyayangimu; betapa aku ingin membuatmu bahagia. Ah…, ternyata aku tak bisa. Aku bukan lah orang yang baik untuk mu. Tidakkah kamu rasakan itu ? Aku ingin kamu jujur dengan ku, walau kadang kejujuran itu terasa menyakitkan.” Baca entri selengkapnya »
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Filed under: Bahasa, cenya, Cerpen, IBSN, Jurnal, NaBloPoMo09, Bahasa, berita, cenya, cerita, cinta, Curhat, Etika, etis, faites comme chez vous, IBSN, Informasi, mental, moral, NaBloPoMo09, pengalaman, renungan
Penggagas