Beberapa hari yang lalu, pengungkapan Hamka Yandhu tentang aliran dana BI sebesar 24 miliar kepada 52 anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004, membuat masyarakat tercengang. Bagi Pemerintah, Kepemimpinan SBY diuji untuk mengatasi keterlibatan dua pembantunya. Sampai hari ini, banyak saran dan kritik ditujukan kepada pemimpin nasional. Masih ingat perkataan Paul Keating tentang kepemimpinan : “ kepemimpinan bukanlah bersikap baik (nice), melainkan juga berlaku benar (right) dan kuat (strong)”.
Tuntutan masyarakat kepada pemimpin bangsa adalah memiliki komitmen yang kuat, menegakkan hukum yang keras dan konsisten, perbaikan system dan Pengawasan yang ketat. Oleh karena itu, keinginan KPK untuk mengimplementasikan deklarasi antikorupsi (Baca: Memahami untuk Membasmi) dengan memperberat hukuman bagi penyelenggara Negara yang lembaganya mendeklarasikan antikorupsi hanya di atas kertas atau di bibir saja.
Rencana KPK yang pertama adalah menimbulkan efek jera dan rasa malu bagi koruptor. Caranya dengan memborgol dan mengenakan baju khusus dengan tulisan Tersangka Korupsi, Terdakwa Korupsi dan Terpidana Korupsi (Baca Kompas, Jumat 8 Agustus 2008). Hukumannya ? Pada tahun 2005-2007 terdapat 59 perkara yang diadili. Berdasarkan data Pusat Kajian Antikorupsi UGM, para koruptor dihukum rata-rata 4,32 tahun, sedangkan Indonesia Coruption Watch rata-rata 4,4 tahun. Hukumannya seharusnya lebih berat dari itu, misalnya pemberantas korupsi di negeri China. Masih ingatkan dengan semboyan : Belajarlah sampai ke negeri China. Apa salahnya bila kita mencontoh China.
Filed under: Article, Indonésie, Opini, Demokrasi, Informasi, Korupsi, NKRI, Opini, renungan
[…] daya nasional serta terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimasi, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan […]
[…] sumber daya nasional serta terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimasi, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan […]
If you want to buy some cheap replica handbags online, I suggest you go to…
[…] sumber daya nasional serta terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimasi, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan […]
ssssstt…kalo ga ada seragam ntar gak ada proyek pengadaan seragam..
————————-
@riyalat: yup… bikin orang sibuk, dananya masih …? 😀
tapi pak,
koruptor udah ketangkep masih nyusahin aja. masa mo ikutan kaya :
anak TK, berseragam
anak SD, berseragam
anak SMP, berseragam
anak SMA, berseragam
PNS, berseragam
ntar lama-lama keluarga pak Okta yang di blog pak Okta ganti photo jadi berseragam pula.
———————————–
@zaenal: yup… Indonesia serba seragam.