FAITES COMME CHEZ VOUS

Beramal dengan ilmu dan pengalaman mulai dari rencana, organisasi, kontrol sampai evaluasi. Diharapkan dapat mencerdaskan bangsa demi negara tercinta, NKRI. Semoga bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

IBSN : Problematika Kawasan Perbatasan

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai 81.900 km, memiliki kawasan perbatasan dengan 10 negara, baik perbatasan kontinen maupun laut (maritim). Kawasan perbatasan kontinen Indonesia, tersebar di tiga pulau (Kalimantan, Papua, Timor) yang masing-masing wilayahnya memiliki karakteristik kawasan perbatasan yang berbeda-beda. Pada kawasan perbatasan maritim, pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau termasuk pulau-pulau kecil, beberapa di antaranya mempunyai masalah dengan negara tetangga.

Sebagian besar kawasan perbatasan di Indonesia, masih merupakan kawasan tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Paradigma pembangunan perbatasan, yang lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan (security approach) daripada pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) mengakibatkan kawasan perbatasan di beberapa daerah menjadi daerah yang tidak tersentuh oleh dinamika pembangunan dan masyarakat di kawasan perbatasan pada umumnya miskin sehingga diprediksi banyak yang berorientasi pada negara tetangga. Sebaliknya, negara tetangga seperti Malaysia telah membangun pusat-pusat pertumbuhan dan koridor perbatasannya melalui berbagai kegiatan ekonomi dan perdagangan. Demikian juga Republik Demokratik Timor Leste, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang sumber daya alamnya (migas) serta dukungan internasional, akan menjadi negara yang berkembang pesat, sehingga jika tidak diantisipasi wilayah NTT yang ada di perbatasan dengan negara tersebut akan tetap tertinggal.

Kawasan perbatasan darat di Kalimantan, terdapat masalah yang menonjol yaitu adanya perubahan areal hutan menjadi perkebunan seiring dengan lemahnya pengawasan dan penegakkan hukum. Berbagai kegiatan penebangan kayu liar, dilakukan oleh oknum cukong negara tetangga yang bekerja sama dengan masyarakat setempat. Penurunan kualitas sumber daya alam serta adanya pengiriman sumber daya manusia secara illegal juga berkembang di kawasan perbatasan darat Kalimantan.

Demikian halnya dengan kawasan perbatasan di Papua sebagian besar masyarakatnya masih miskin, tingkat kesejahteraan rendah, tertinggal, serta kurang mendapat perhatian dari aparat pemerintah daerah maupun pusat. Pada umumnya, aktivitas pelintas batas masih berupa pelintas batas tradisional, seperti yang dilakukan oleh kerabat dekat atau saudara dari Papua ke PNG dan sebaliknya. Sedangkan kegiatan ekonomi seperti perdagangan komoditas antara kedua negara melalui pintu batas masih sangat terbatas pada perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Kegiatan perdagangan yang relatif lebih besar justru terjadi di pintu-pintu masuk tidak resmi yang menghubungkan masyarakat kedua negara secara illegal tanpa adanya pos lintas batas atau pos keamanan. Sedangkan kawasan perbatasan di Nusa Tenggara Timur saat ini kehidupan masyarakatnya masih lebih baik dari masyarakat Timor Leste yang tinggal di sekitar perbatasan. Dalam beberapa puluh tahun kedepan diperkirakan negara dengan penduduk di bawah satu juta orang ini akan mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial karena banyaknya bantuan dari badan-badan internasional yang dikoordinasikan oleh PBB maupun bantuan secara bilateral lainnya. Untuk itu, diperlukan perhatian secara khusus, karena diperkirakan akan terjadi kesenjangan yang cukup tajam antara masyarakat NTT di perbatasan yang sebagian besar masih miskin.

Kawasan perbatasan wilayah laut Indonesia dengan negara tetangga, umumnya terjadi masalah pada pulau-pulau kecil terluar. Sebagian besar pulau-pulau kecil terluar merupakan pulau terpencil dengan aksesibilitas yang rendah serta tidak memiliki infrastruktur yang memadai. Akibat jauhnya jangkauan dari pulau utama, pulau-pulau kecil terluar ini berpotensi bagi sarang perompak dan berbagai kegiatan illegal. Disamping itu, sebagai kawasan perbatasan, sebagian besar pulau kecil terluar belum memiliki garis batas maritim yang jelas dengan negara lain serta rawan terhadap ancaman sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Tidak berkembangnya pulau-pulau terluar di perbatasan Indonesia dapat menyebabkan lunturnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme masyarakat setempat, terancamnya kedaulatan negara karena hilangnya garis batas negara akibat abrasi atau pengerukan pasir laut, terjadinya penyelundupan barang-barang illegal, pencurian ikan oleh nelayan asing, adanya imigran gelap dan pelarian dari negara tetangga, hingga ancaman penguasaan oleh negara asing.

Secara spesifik, setiap pulau-pulau kecil terluar memiliki permasalahan yang khas, bergantung kepada kondisi geografis dan keterkaitan dengan pulau utamanya, serta pengaruh dari negara tetangga yang berbatasan langsung dengannya. Pulau-pulau yang berbatasan dengan negara Malaysia, Singapura, dan Filipina kondisi sosio-ekonominya lebih baik karena pengaruh dari negara tetangga. Selain itu, terdapat pula pulau-pulau di kawasan perbatasan yang rendah ancaman ipoleksosbudnya, seperti pulau-pulau di perbatasan India, Vietnam dan Palau (Peta wilayah NKRI, 2004). Kendati demikian, pengembangan pulau-pulau yang rendah potensi sengketanya tersebut tetap signifikan untuk mengurangi berbagai kegiatan illegal dan untuk mempertegas titik-titik yang menjadi acuan bagi penetapan batas-batas wilayah negara.

ibsntag

ibsn-platform

Filed under: Article, IBSN, Indonésie, Pertahanan, Politik, , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

19 Responses

  1. Guanggaung berkata:

    […] dan di kawasan Asia Tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang. Meskipun masih terdapat potensi konflik perbatasan khususnya di wilayah Laut Cina Selatan, misalnya sengketa kepulauan Spratly yang melibatkan […]

  2. there is something wrong here right now

  3. […] Pertahanan Negara ?  Bagaimana dengan Pertahanan Tri Matra ? Beberapa upaya untuk memecahkan problematika kawasan perbatasan akan ditindaklanjuti, antara lain : pembangunan Komando Daerah (Kodam) di tingkat propinsi […]

  4. […] Pertahanan Negara ?  Bagaimana dengan Pertahanan Tri Matra ? Beberapa upaya untuk memecahkan problematika kawasan perbatasan akan ditindaklanjuti, antara lain : pembangunan Komando Daerah (Kodam) di […]

  5. […] dan di kawasan Asia Tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang. Meskipun masih terdapat potensi konflik perbatasan khususnya di wilayah Laut Cina Selatan, misalnya sengketa kepulauan Spratly yang melibatkan […]

  6. ahmad niam berkata:

    banyak pulau kita yang di ambil oler negara lain tapi kok kita sebagai warga negara indonesia tenang-tenang aja….!

  7. cenya95 berkata:

    @Billy Koesoemadinata, @rahmadisrijanto, @ahsinmuslim, @pengendara, @Gusti Dana, @bocahbancar, @farid yuniar : sedih memang melihat kondisi di perbatasan, tapi kita harus optimis dan perduli terhadap perkembangan di wilayah tersebut.
    @yanti: thanx infonya.
    @hmcahyo: menyapa kembali.
    @Bikin Bisnis Online : hmmm… boleh juga.
    @Anton H Biantoro: makasih dah berkunjung. Banyak yang harus dilakukan untuk wilayah perbatasan. Saat ini, Badiklat sedang menggodok sistem pembinaan diklat bela negara.
    Kita harapkan RUU tentang komponen cadangan dan komponen pendukung dapat disyahkan oleh MPR/DPR. Semoga.

  8. Anton H Biantoro berkata:

    Di perbatasan kewibawaan dan harga diri bangsa selalu dipertaruhkan! Umumnya negara-negara menempatkan yang terbaik di perbatasan mereka untuk memberikan kesan atau citra positif kepada dunia, setidaknya mereka berusaha untuk tidak kalah oleh negara tetangganya. Misalnya, apa kata orang kalau jalan raya tiba-tiba menjadi buruk ketika melintasi batas negara? Apa kata orang bila petugas pabean di pos negara A gagah, bersih, sopan dan disiplin sementara di pos negara B loyo, kumal, sangar dan tidak disiplin? Bahkan di Pan Mun Jom, perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan, masing-masing negara menempatkan prajurit-prajurit terbaik mereka untuk menjadi Detasemen Pengawal Perbatasan (protokoler) di lokasi perundingan bersejarah di mana mereka jaga berhadap-hadapan 24 jam sehari dengan jarak tidak lebih dari 20 meter. Sementara itu di pegunungan tinggi bersalju di perbatasan India – Pakistan, prajurit kedua belah pihak setiap pagi dan sore sepanjang tahun bersaing melakukan upacara penaikan dan penurunan bendera dengan sebaik-baiknya, dan masing-masing berusaha tidak membuat kekeliruan karena tahu bahwa pihak lawan memonitor dan merekam. Bila ada kesalahan maka rekamannya akan menjadi propaganda negatip yang merugikan, memalukan dan melemahkan moril prajurit! Bagaimana dengan perbatasan-perbatasan kita? Saya pikir Badiklat bisa melakukan sesuatu ……, semoga! Salam!

  9. farid yuniar berkata:

    yang sedang marak akhir-akhir ini adalah kasus Pulau Miangas, silahkan baca artikel ku di http://batasmaritim.wordpress.com/2009/02/14/masalah-perbatasan-pulau-miangas/
    makasih…….

  10. hmcahyo berkata:

    sekedar menyapa 😀

  11. bocahbancar berkata:

    Memang sangat rentan sekali masalah perbatasan terluar dengan negara tetangga ini..
    Masalahnya Negara ini tidak punya cukup kemauan untuk mengurus seluruh pulau2 terkecilnya..
    Baru kebakaran Jenggot jika ada yang mau mengklaim..
    Ya kalo memang merasa memiliki mbok ya dirawat, bukan ditelantarkan saja..Iya to…????

  12. Mau bikin bisnis online? Tapi belum tau caranya? Coba aja klik di sini. Dijamin, kamu bisa jadi pebisnis online handal hanya dalam hitungan hari. 🙂

  13. Gusti Dana berkata:

    Masalah yang entah sampai kapan dapat terselesaikan…

  14. pengendara berkata:

    yang sedang menjadi pembicaraan sekarang adalah pulau miangas,
    .
    tapi sepertinya tidak seperti ambalat,

  15. ahsinmuslim berkata:

    jika melihat wilayah-wilayah yang menjadi perbatasan antara indonesia dan malaysia sungguh memprihatinkan. infrastruktur dan kondisi ekonomi sangatlah berbeda. dan indonesia yang mengklaim dirinya negara kaya sumber daya alam, masyarakatnya berada dalam keterpurukan. pemerataan dari berbagai sektor yang belum berjalan baik.

  16. yanti berkata:

    oya… sekalian… nawarin mampir… karena saya pindah “rumah”.. dari maaini ke cahayamuslimah.com datang ya….
    Terima kasih…

  17. yanti berkata:

    Kewajiban seorang pemimpin adalah : memenuhi kebutuhan dasar dari rakyatnya… diantaranya rasa aman…

  18. rahmadisrijanto berkata:

    ikut SEDIH…
    dan gw tinggal dekat perbatasan,…
    //bertambah sedih//

  19. jadi inget waktu di kalimantan dulu,, beuh.. soal perbatasan itu bener2 sensitif banget.. kadang2 sampe gontok2an gitu..

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Arsip

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan dan menerima pemberitahuan tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 84 pelanggan lain

Halaman

Award

Dunia Nyata :

1. The Best Blog pada Lomba Blog Badiklat Dephan.

2. Juara Harapan Lomba WebBlog Korpri Dephan.

3. Winner Lucky Votter at 2nd IBSN Blog Award

Dunia Maya :

1. Award Nyante Aza Lae from Sarah

2. Award Gokilzz from Sarah

3. Award Oscar from Sarah

4. Special Award Special Day from Mahendra and from Aling

5. Friendly blogger award 2009 from Ofa Ragil Boy

6. Your blog is Fabulous from Newbiedika

7. Bertuah Award 2009 from Newbiedika and from wahyu ¢ wasaka

8. Kindly Blogger 2009 from Newbiedika

9. Smart Blogger from Newbiedika

10. Super Follower Award from Newbiedika

11. Your BLOG makes us SMILE from Newbiedika

12. Friendship Emblem from Newbiedika

13. Tutorit Friendship from Mahendra

14. Special Award Special 4U from Siti Fatimah Ahmad

15. Pasopati Award from Ali Haji, from newbiedika-fly, and from diazhandsome

16. Award Mawar Merah from OLVY

17. Bintang Wiki Wikipedia from Aldo Samulo

18. Award Perkasa - kau adalah yang terbaik from Siti Fatimah Ahmad

19. Award Truly Blogger from Pelangiituaku

20. Stylish Blogger Award from Siti Fatimah Ahmad

21. Beginner Experienced Editor Wikipedia from Wagino & Mikhailov Kusserow

22. Very Inspiring Blogger Award from Siti Fatimah Ahmad.

23. Liebster Award from Siti Fatimah Ahmad.

enjoy-jakarta

logo-ibsn-11

hiblogikoh